Bagnaia Berjuang di GP Inggris, Kehilangan Poin Penting dalam Perebutan Gelar

Francesco Bagnaia menghadapi akhir pekan yang penuh tantangan di Silverstone, yang menyebabkan penurunan keunggulan poinnya dalam kejuaraan dunia MotoGP. Juara bertahan ini tidak mampu mempertahankan posisinya melawan rival-rivalnya, termasuk pemenang balapan Enea Bastianini dan runner-up Jorge Martin, yang akhirnya membuatnya finis di posisi ketiga pada Grand Prix Inggris.
Bagnaia, yang memenangkan empat putaran sebelumnya, berjuang keras untuk tetap bersaing di depan. Namun, setelah terjatuh dalam sprint race pada hari Sabtu saat berada di posisi podium, ia memilih untuk tidak mengambil risiko lebih lanjut dalam balapan utama. "Saya sudah mencoba, tapi setelah kecelakaan kemarin, lebih baik balapan diselesaikan,” ujarnya. Bagnaia menyadari bahwa mencoba mengikuti kecepatan Martin dan Bastianini hanya akan meningkatkan risiko kecelakaan.
Pada balapan utama, Bagnaia memulai dengan baik, memimpin di awal dari posisi polesitter Aleix Espargaro. Namun, ia segera disalip oleh Martin pada lap ke-10 dan kemudian oleh Bastianini dua lap kemudian di tikungan Vale. Keputusan Bagnaia untuk mundur dan menyelesaikan balapan di posisi ketiga adalah langkah strategis untuk meminimalkan kerugian poin dalam kejuaraan.
Bagnaia mengakui bahwa ia mengalami kesulitan dengan performa ban, terutama pada bagian depan, yang menyebabkan tekanan berlebih pada ban belakang. "Setiap kali saya tidak puas dengan ban depan, saya menyelesaikan ban belakang karena saya tidak bisa memaksa motor untuk berbelok dengan ban depan,” jelasnya. Pilihan ban medium yang dominan di Silverstone ternyata tidak memberikan hasil yang diharapkan Bagnaia.
Setelah balapan, Bagnaia bertekad untuk menganalisis data motor untuk memahami kelemahan yang dihadapinya. "Hal pertama yang ingin saya lakukan sore ini adalah memeriksa semua data karena saya ingin tahu kesalahan apa yang saya lakukan," katanya. Meskipun ia merasa telah mengatur kecepatan dan ban dengan baik, Bagnaia mengakui bahwa Martin dan Bastianini memiliki performa yang lebih baik di hari itu.
Keputusan Bagnaia untuk memperlambat dan mengamankan posisi ketiga mencerminkan pendekatan yang bijaksana dalam situasi yang sulit. "Saya hanya memutuskan untuk memperlambat sedikit dan menyelesaikan balapan. Sejujurnya hari ini lebih baik daripada mencoba memperjuangkan posisi yang lebih baik,” tambahnya. Meskipun hasil ini membuatnya kehilangan keunggulan poin dari Martin, Bagnaia tetap optimis dan fokus pada perbaikan untuk balapan berikutnya.
Dengan 10 dari 20 putaran musim 2024 tersisa, perebutan gelar MotoGP masih sangat terbuka. Bagnaia dan timnya di Ducati harus menemukan solusi untuk meningkatkan performa motor dan manajemen ban agar dapat kembali bersaing di puncak klasemen. Balapan berikutnya akan menjadi kesempatan bagi Bagnaia untuk membalikkan keadaan dan merebut kembali keunggulan dalam kejuaraan.